Gerakan Back to Nature sudah menjadi gaya hidup dengan serba natural,
alami, penuh pesona asri, dan ramah lingkungan. Salah satu wujudnya
adalah pembuatan pagar tanaman. Apa yang menarik? Di samping alami dan
sejuk, pagar tanaman juga berkesan indah artistik. Setelah pucuk tumbuh
bertunas, tanaman kemudian diatur dan dipangkas hingga membentuk
"bangunan" yang cantik. Ada pula pagar tanaman yang berbunga, mekar,
hingga menampilkan kesan semarak dan energik.
Bahkan,
sebetulnya leluhur kita sudah mempraktikkan membuat pagar tanaman, bukan
sekedar dimaknai keindahannya, namun lebih sebagai bahan pengobatan
alternatif. Orang Jawa tempo lalu, misalnya, suka menanam beluntas
sebagai pagar tanaman. Semua tahu, beluntas juga dapat dipakai untuk
sayur dan penyembuhan tradisional. Orang Sunda, misalnya, punya tradisi
menanam hanjuang merah sebagai tanaman pagar. Dan hanjuang merah
"dipercaya" sebagai tanaman tolak bala pengusir roh-roh jahat.
Pilih Bibit Kecil
Bagaimana
cara menanam pagar tanaman? Cangkul tanah sedalam 20 cm dan bentuk
lubang tanam, tergantung selera Anda. Bisa dibuat sederhana seperti
empat persegi panjang memanjang, atau dipotong-potong kubus atau segi
enam tapi menyambung, misalnya. Biarkan lubang tanam terbuka sekitar 2
minggu, sementara tanah cangkulan diberi pupuk organik sebanyak 2 - 4
kg/m2, juga 30 gram NPK (15 ¬ 15 - 125)/m2. Atau Urea, TSP dan KCL
masing-masing 10 gram/m2. setelah 2 minggu, tanah cangkulan yang diberi
pupuk tersebut dimasukkan kembali ke dalam lubang tanam, lalu biarkan
lagi selama 2 minggu.
Berikutnya, pilih bibit dari jenis
tanaman yang akan ditanam. Sebaiknya pilih bibit yang masih kecil
ketimbang yang sudah besar. Buat lubang kecil, dan masukkan bibit. Tekan
tanah sekitar pangkal bibit, beri ajir dan ikat bibit pada ajir itu.
Setelahnya, siram sampai basah.
Agar pagar tanaman tumbuh
subur, sebaiknya setiap bulan diberi pupuk. Untuk tanaman pagar
berbunga, gunakan pupuk NSK (15 ¬ 25 - 15) yang kandungan P-nya tinggi.
Sedangkan untuk pagar tanaman yang berdaun, gunakan pupuk NPK (25 ¬ 15 -
15) yang kandungan N-nya tinggi. Di samping pemupukan, lakukan juga
penyiraman, terutama di musim kemarau bisa disiram 2 kali pagi dan sore.
Pangkas Memangkas
Kecantikan
pagar tanaman juga bisa diperoleh lewat pemangkasan, yakni kegiatan
pangkas-memangkas batang dan daun tanaman. Malas memangkas, maka tanaman
akan tumbuh malang melintang tak karuan dan menambah kesan jorok.
Tujuan semula untuk menciptakan keindahan, bsia-bisa menghasilkan
sebaliknya, jorok tak terurus.
Kenapa harus dipangkas?
Pertama, supaya selalu tumbuh tunas-tunas baru, dan membuat tanaman jadi
rimbun teratur. Yang kedua untuk mendapatkan bentuk pagar tanaman yang
indah, rapi dan sehat. Pemangkasan sebaiknya dilakukan
sekurang-kurangnya 2 minggu atau 3 minggu sekali. Jangan terlalu lama
(lebih 1 bulan), sebab selain lebih sulit memangkas, juga sulit
membentuk tanaman tersebut.
Bagaimana kiat memangkas yang
benar? Siapkan 2 buah bambu dan tali rafia. Tancapkan bambu tersebut
pada ujung-ujung pagar tanaman. Ikatkan tali rafia pada bambu di sebelah
ujung pagar tanaman dengan tinggi tergantung selera dan kebutuhan,
lantas tali rafia ditarik dan diikatkan pada bambu yang berada di ujung
lainnya. Tampaklah batas bentangan tali rafia tersebut. Dan di sanalah
Anda bisa mencukur tanaman. Demikian seterusnya. Gampang bukan?
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungan dan komentar Anda, salam