Rumah Rakyat (14/4/2012). Para pengusaha Hongkong diminta untuk ikut membangun rumah susun serta
memberikan masukan tentang desain pembangunan kota baru di Indonesia.
Ajakan itu dilontarkan Menteri Perumahan Rakyat, Djan Faridz, saat
menerima kunjungan audiensi Chief Executive Hongkong Infrastructure Development and Real Estate, Ho On Sing Thomas, di kantor Kemenpera, Jumat (30/3).
“Para
pengusaha yang bergerak di bidang infrastruktur dan realestat di
Hongkong memiliki banyak pengalaman dalam pembangunan serta penataan
hunian vertikal. Oleh karena itu, saya mengajak mereka untuk ikut
berinvestasi dalam pembangunan rumah susun serta kota-kota baru di
Indonesia,” ujar Menpera.Djan Faridz menuturkan, pembangunan rumah susun di perkotaan merupakan salah satu program dari Kemenpera yang perlu ditingkatkan. Pasalnya, jika masyarakat banyak tinggal di hunian vertikal, secara tidak langsung akan mengurangi mobilitas masyarakat sehingga mengurangi kemacetan lalu lintas di jalan raya.
“Ibukota Jakarta sudah terlalu padat untuk perumahan. Oleh karena itu kami tengah berupaya agar tanah di Kemayoran yang luasnya sekitar 300 hektar bisa dimanfaatkan untuk pembangunan Rusun untuk masyarakat berpenghasilan rendah,” tandasnya.
Sementara itu, Ho On Sing Thomas menyatakan, dia sangat tertarik dengan tawaran untuk membangun rusun, karena pangsa pasar hunian vertikal di Indonesia cukup besar. President Hongkong Construction Association ini juga mengungkapkan, salah satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam pembangunan Rusun antara lain harus dekat dengan sarana transportasi dan tempat kerja, sehingga masalah kemacetan dapat teratasi.
H.Asrul Hoesein
(majalahrumahrakyat@gmail.com)
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungan dan komentar Anda, salam